Kudisan pada Bayi dan Anak – Bagaimana Mengatasinya?

Kudisan pada Bayi dan Anak – Bagaimana Mengatasinya? – Kasus kudisan pada bayi dan anak masih cukup sering terjadi. Dalam dunia kedokteran penyakit ini disebut scabies (skabies). Nama lain yang dikenal di masyarakat untuk menyebut penyakit ini adalah buduk, kerak, atau gudik.

Tidak seperti infeksi jamur pada kulit yang relatif mudah diatasi dengan salep anti jamur, penyakit ini membutuhkan metode terapi yang berbeda. Untuk itu anda perlu mengenal lebih lanjut gejala dan cara mengatasinya.

Apa Sih Kudis/Skabies Itu?

elinismyname.blogspot.com
elinismyname.blogspot.com

Pertama-tama kita perlu mengetahui penyebab dari penyakit ini. Sejenis kutu/tungau yang sangat kecil bernama Sarcoptes Scabei yang hobbynya menggali trowongan di bawah kulit untuk meletakkan telur-telurnya adalah penyebab dari skabies. Aktifitas ini menimbulkan rasa gatal yang sangat mengganggu sehingga bayi akan rewel dan terus berusaha menggaruk bagian tubuh yang terserang kudis.

Penanganan yang tidak tepat akan membuat kondisi kulit anak makin memburuk karena garukan akan menimbulkan infeksi dan peradangan. kulit akan penuh dengan luka-luka meradang dan bernanah, bahkan bisa menyebabkan suhu badan anak meningkat (demam).

Tungau ini biasanya menginfeksi kulit yang relatif tipis seperti lipatan kulit, ketiak, sela-sela jari, alat kelamin, dan pantat/bokong. Pada bayi telapak tangan dan kaki juga bisa terinfeksi karena kulit bayi di area tersebut juga masih tipis. Gatal terutama dirasakan di malam hari karena suhu badan anak relatif lebih hangat saat malam hari. Kondisi ini membuat tungau makin aktif menggali trowongan.

Kudis/Skabies dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Tungau juga bisa berpindah dari satu orang ke orang lain melalui sprei, bantal, selimut, pakaian, atau handuk yang digunakan bersama-sama. Mencuci saja tak cukup untuk mencegah penularan karena tungau masih dapat bertahan hidup.

Untuk itu, sebelum dicuci barang-barang tersebut harus disiram dengan air mendidih. Anda juga bisa merebusnya untuk membasmi tungau penyebab kudisan, baru kemudian dicuci seperti biasa. Kasur, bantal, dan guling harus dijemur minimal 2 kali/minggu.

Bagaimana Mengobati Kudisan pada Bayi dan Anak?

mommychaa.blogspot.com
mommychaa.blogspot.com

Mengobati kudis perlu salep khusus untuk membunuh tungau yang bersemayam di bawah kulit. Salep ini harus dioleskan ke seluruh tubuh, lalu biarkan selama 12-24 jam. Untuk bayi biasanya membutuhkan waktu kurang dari 12 jam. Setelah itu baru mandikan anak sampai bersih.

Sebisa mungkin kulit yang terkena jangan digaruk, agar tidak terjadi infeksi oleh kuman jenis lain. Untuk mengurangi gatal pemakaian obat anti gatal, bedak atau sabun yang mengandung belerang. Tapi cara ini tidak bisa mengatasi tungau sebagai penyebab skabies/kudis. Untuk itu pengobatan dengan salep khusus kudis tetap perlu dilakukan.

Bila kudis sudah mengalami komplikasi infeksi oleh kuman lain hingga meradang dan bernanah, dokter mungkin akan meresepkan juga antibiotik yang tepat mengatasinya. Bila anak mengalami demam, anda bisa memberikan obat penurun panas. Bila salah satu anggota keluarga didiagnosa mengalami kudisan, segera periksa anggota keluarga yang lain agar dapat segera diobati secara bersama-sama untuk memutus mata rantai penularan skabies.

Kudis dapat menyebabkan keluhan yang disebut gatal pasca skabies, dimana rasa gatal tetap dirasakan sekalipun sudah melakukan pengobatan dengan tuntas. keluhan ini dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama setelah penderita bebas dari tungau. tubuh juga bisa bereaksi membentuk bintil-bintil di satu bagian tubuh misal di sekitar penis anak laki-laki.

Bintil-bintil ini akan menetap sekalipun penyakitnya sudah sembuh total. Anda tak perlu mengkhawatirkan hal ini, karena bintil-bintil ini tak lagi menular. Dengan memahami informasi yang benar, anda dapat mengambil tindakan yang tepat melawan kudisan pada bayi dan anak.

Leave a Comment